Industri Mobil Listrik Di Tanah Air Semakin Meningkat
Industri Mobil Listrik Di Tanah Air Semakin Meningkat

Industri Mobil Listrik Di Tanah Air Semakin Meningkat

Bagikan :

Industri Mobil Listrik Di Tanah Air Semakin Meningkat

Industri mobil listrik – di Indonesia semakin semarak. Sejumlah diler APM telah menawarkan berbagai jenis mobil listrik mulai dari Hybrid Electric Vehicles (HEV), Plugged Hybrid Electric Vehicles (PHEV), dan Battery Electric Vehicles (BEV). Baru-baru ini juga tersiar kabar bahwa banyak pabrikan mobil asal China akan memboyong mobil listriknya ke aspal di Indonesia.

Salah satu Industri mobil listrik yang sudah lama memasarkan mobil listrik di Indonesia adalah PT Toyota Astra Motor (TAM). Asal tahu saja, TAM sudah memasarkan mobil listrik di Tanah Air sejak 2009 dengan Prius HEV-nya.

Sejak saat itu, Toyota terus menawarkan berbagai pilihan dengan rangkaian teknologi yang lengkap, baik HEV, PHEV maupun BEV, sehingga masyarakat dapat memilih teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Di bawah ini adalah deskripsi harga mobil yang dijual oleh Tam. Toyota Camry Hybrid mulai dari Rp 849,5 juta, disusul Toyota C-HR Hybrid Rp 546 juta dan Corolla Cross Hybrid Rp 521,5 juta. Sedangkan untuk mobil listrik Lexus, UX 300 e yang memiliki baterai penuh ini dijual dengan harga Rp 1,24 miliar.

Vice President PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanuto menjelaskan, melihat perkembangan mobil listrik dari tahun ke tahun, TAM merasa teknologi elektrifikasi semakin diminati pelanggan Indonesia.

“Pada 2020, lebih dari 1.000 unit elektrifikasi TAM terjual. Bahkan pada tahun 2021, pencapaian tersebut lebih tinggi dari tahun lalu hanya hingga pertengahan tahun. Secara total, lebih dari 4.700 mobil listrik TAM telah terjual. ”, terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (6/9).

BACA JUGA :   Tips Membedakan Pelek Asli Dengan Pelek Palsu TW

Untuk model yang paling banyak dicari, kata Henry, teknologi hybrid electric vehicle (HEV) tetap menjadi penyumbang penjualan terbesar. Selain itu, karena teknologi ini lebih dulu masuk ke Indonesia, juga karena pilihan model saat ini lebih banyak.

Mengenai target penjualan, Henry tidak merinci berapa unit yang akan dijual Tam dalam jangka menengah. Yang jelas, fokus pada pemenuhan kebutuhan pelanggan Indonesia akan mobil listrik. “Tujuannya di masa depan, tentu saja, memungkinkan lebih banyak pelanggan untuk menggunakan teknologi ini,” kata Henry.

Henry mengatakan meskipun permintaan industri mobil listrik di Tanah Air semakin meningkat, Toyota akan terus menawarkan rangkaian produk yang lengkap. Oleh karena itu, tidak hanya menghadirkan mobil listrik, TAM juga tetap fokus memperkenalkan mobil tradisional di Tanah Air. “Dengan ini, kami masih bisa mendukung semua segmen pelanggan,” ujarnya.

Kepala Pemasaran Distributor Nissan Motor Indonesia (NMDI) Julian Olmon mengatakan pihaknya melihat pasar kendaraan listrik masih besar dan akan terus tumbuh di Indonesia karena didukung oleh pemerintah.

“Hal ini juga sejalan dengan visi Nissan untuk memperkaya kehidupan masyarakat melalui inovasi teknologi untuk mencapai nol emisi melalui teknologi kelistrikan,” jelasnya kepada Kontan.co.id saat dihubungi terpisah.

Baru-baru ini, pada Agustus 2021, Nissan meluncurkan kendaraan listrik terbarunya, All-New Nissan LEAF, yang menawarkan dua varian, one-tone dan two-tone, senilai antara Rs 649 juta dan Rs 652 juta. Nissan two-tone adalah NMDI termahal yang dijual di negara ini. “Saat ini Nissan yang paling mahal adalah Nissan Leaf, Rp 651 juta (dua nada),” kata Julian.

BACA JUGA :   Mobil Listrik Semakin Ramai Di Pasar Indonesia

Julian mengatakan antusiasme konsumen sangat tinggi dan menyambut baik kehadiran mobil ini. Catatan untuk calon pembeli, Nissan Leaf masih memiliki waktu 1-2 bulan untuk berputar.

Sebelumnya, Evencius Gu, distributor manager Nissan Indonesia mengatakan dalam keterangan resmi (18/6) bahwa lebih dari 500.000 konsumen di seluruh dunia telah beralih ke Nissan Leaf. Ia percaya bahwa All New Nissan LEAF akan mengubah cara konsumen berkendara dan menikmati mobil di Indonesia.

Selain Nissan Leaf, ada lagi produk mobil listrik dari Nissan yakni Kicks e-Power hybrid yang diluncurkan pada September 2020. Julian mengklaim e-sales Nissan Kicks masih sesuai dengan rencana.

Sejumlah mobil listrik akan masuk ke Tanah Air

Diberitakan, WM Motor Technology Group Company Limited (WM Motor) melalui PT WM Motor Asia Pacific (WMAP) memboyong SUV Elektrik Weltmeister W5 atau lebih dikenal EX5 ke Indonesia.

Berdasarkan situs resmi National Modifiers and Aftermarket Association (NMAA) atau Asosiasi Modifikasi dan Aftermarket Indonesia, WMAP menyebutkan akan merambah banyak negara Indochina dan Kepulauan Pasifik. Jika berjalan lancar dan ditentukan jumlah penjualannya, WMAP berencana melokalisasi produknya di Indonesia.

Pada peluncuran situs resmi WM Motor, penjualan kumulatif dari Januari hingga November 2020 WM EX5 di China mencapai 20.000 unit, meningkat hampir 30% dibandingkan tahun lalu. Manajemen WM Motor mengklaim EX5 adalah SUV listrik terlaris di segmen A. Sedangkan jika diakumulasikan sejak diluncurkan pada September 2018, penjualan WM EX5 sudah menembus angka 40.000 unit.

Tapi sayangnya, sejauh ini manajemen WM Motor Asia Pacific belum memberikan penjelasan atau komentar apapun kepada Kontan.co.id terkait rencananya memboyong EX5 ke Indonesia.

BACA JUGA :   Harga Mobil Tesla Model 3 Terbaru dan Keunggulannya

Selain WM Motor, Chery Automobile Co Ltd akan memboyong mobil listriknya ke Tanah Air. Direktur Pemasaran Distrik RHD Chen Gang mengatakan bahwa dalam 2-3 tahun ke depan, Chery akan meluncurkan 5 model Banyak mobil termasuk seri SUV TIGGO PRO dan kendaraan listrik.

Chery akan memasuki pasar Indonesia dengan model operasi baru. Selain membuka cabang penjualan, Chery Group juga menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil Chery di Asia Tenggara.

Honda sebagai produsen mobil asal Jepang mulai menggarap mobil listrik dalam bentuk yang lincah. Sebelumnya, muncul kabar bahwa paten desain Honda e telah masuk ke dalam Basis Data Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Menurut rumor yang beredar, ini menjadi pertanda bahwa Battery Electric Vehicles (BEV) akan masuk ke pasar Indonesia.

Namun, HPM mengoreksi rumor ini. Direktur Inovasi Bisnis, Penjualan, dan Pemasaran PT Honda Prospect Motor (HPM) Josack Bailey menekankan bahwa mematenkan desain adalah praktik umum yang dilakukan perusahaan untuk melindungi hak kekayaan intelektualnya secara global. “Oleh karena itu, paten tidak selalu menunjukkan bahwa suatu model akan dikomersialkan di suatu negara,” jelasnya.

Usak mengatakan, meski Honda belum membawa kendaraan listriknya ke Indonesia, Honda masih melihat potensi pasar kendaraan listrik di Indonesia ke depan. Tentunya juga tentang kesiapan konsumen dan dukungan infrastruktur ketenagalistrikan.

Sementara itu, Bailey menegaskan, Honda saat ini memiliki beberapa pilihan teknologi kendaraan listrik dan pihaknya terus mengkaji berbagai regulasi dan kebutuhan konsumen guna menentukan teknologi yang paling tepat untuk Indonesia.

Bagikan :